Minggu, 09 Mei 2010

Ini Cemburu Bisu bukan Cemburu Buta





Kuakui aku memang cemburu

Setiap kali engkau sebut namanya....




Mendengar lambat laun sebuah lagu dari radio dalam mobil rekan saya menuju kantor membawa rasa tersendiri di pagi itu. Saya nggak tahu rasa apa itu, tapi cukup membuat saya tertarik untuk menelaah kata-kata dalam syair itu pelan-pelan. Mendadak cemburu menyergap pikiran saya dan serta merta saya mengunduh semua hal berbau cemburu dalam perjalanan saya menuju kantor.


Cemburu pada pasangan entah pacar atau suami itu syah-syah saja. Apalagi yang dicemburui jelas...merupakan orang yang kita kasihi dan cintai. Perasaan memiliki dan ingin menguasai seutuhnya membuat kita tidak mau membagi apa yang dimiliki untuk orang lain. Itu yang saya temukan pertama kali dari unduhan saya. Selain itu artikel lain menyebutkan akibat rasa cemburu seorang laki-laki bisa membunuh seorang wanita. Bahkan karena cemburu seorang wanita bisa nekad memotong alat kelamin pria ketika terlelap dalam tidurnya. Hebatnya cemburu!! Sampai bisa menghasilkan perilaku negatif seperti itu. Kenapa saya sebut negatif? karena dia bisa membuat orang lain sedih berkepanjangan alias tidak bahagia karena apa yang sudah dia lakukan... dari cemburu. Padahal bukankah cemburu berawal dari rasa mengasihi dan cinta seperti yang dijelaskan di atas? Lalu kenapa cinta, kasih dan sayang jadi terkalahkaann??


Kasih, cinta, sayang... indah terdengar namun tidak seindah itu dihayati. Seharusnya kasih, cinta dan sayang bisa menyembuhkan sakit dan derita, mengubah si tamak menjadi dermawan dan si angkuh menjadi rendah hati. Sebagai sumber cemburu seharusnya dia tidak menimbulkan derita. Cemburu pada pasangan? Kenapa malah membatasi semua aktivitas yang bisa membuat dia bahagia? Cemburu karena anak dekat pada pembantu? Kenapa justru jadi mengacuhkan si pembantu, padahal dia menjaga anak kita dengan telaten ketika kita sedang tidak bersama dalam satu ruang dan waktu. Cemburu karena adik bisa mendapatkan semua yang justru kita sangat inginkan? Lah, bukannya kita harusnya senang melihat wajahnya cerah ceria dan selalu berbagi keriaan daripada kemuraman? Ya, lagi-lagi cinta terkalahkan....


Kali ini giliran saya bertanya pada si pen'cemburu? Tidak bisakah kamu seperti apa yang disebut oleh Khalil Gibran dalam tulisannya mengenai Cinta yang Agung bahwa "Cinta yang agung adalah cinta dimana kita merasa bahagia jika orang yang kita cintai hidup berbahagia dengan orang lain yang dia cintai dan kita mengucapkan selamat atas kebahagiaan mereka berdua". Itu sangat nyata menurut saya, ikut merasakan kebahagiaan dan mengucapkan selamat. Buatlah cemburu berakhir seindah itu...ke ekstrim kanan dan bukan ekstrim kiri. Susah ya? Apa karena cemburu itu buta makanya disebut cemburu buta? Bisa membutakan hati dan pikiran. Saking buta mata hati dan pikiran makanya perilaku bodoh lah yang muncul...


Kalau begitu saya lebih suka cemburu bisu dan tidak untuk cemburu buta. Cemburu yang tidak membutakan mata hati dan pikiran saya. Saya simpan saja cemburu bisu dalam hati dan tidak usah tampak dalam bahasa tubuh maupun bahasa kata. Karena saya ingin kamu bahagia dan dia
juga bahagia. Itulah kasih, cinta dan sayang si dasarnya cemburu.


the most enviable eight letters word is JEALOUSY. distance your self from it!

Tidak ada komentar: