Bahwa kendati pun mereka dinyatakan mati, namun persahabatan dan pertemanan mereka, dalam arti yang paling baik, masih selalu ada, karena abadi (More Fruits of Solitude, William Penn).
Ada seorang teman yang baca blog saya bilang kalau bahasa saya di blog ketinggian, sulit dimengerti… gak ngerti apa maksudnya katanya… dan ketika saya coba reconfirm, memang penafsiran mereka suka agak-agak melenceng dari pesan yang ingin saya sampaikan. Hahahaha…. Gak papa, apa yang saya sampaikan memang tidak butuh dipahami. Just read. Siapa tau di siklus yang berbeda bisa nangkep apa esensinya. Hihihi… Oke deh… saya adjust untuk nulis sesuatu kali ini…. Bahas seputar pergaulan dan pertemanan dalam bahasa sederhana yang mudah dimengerti. Lagian emang gak ada energi juga buat nulis berat-berat hari ini… Secara semalem bis ajep-ajep ma Pipih & Luna di rumah saja… lumayan keringetan… Luna dengan semangatnya ngajarin kita fashion show dengan pose-pose yang ajaib… tapi yah kita ikutin aja tuh demi nyenengin sang Luna dan menghindari protesnya… Bener mbak aud, denger lagu Sexy, suddenly gw inget elu… hehehe…
Balik yuuk… Saya sangat bersyukur termasuk orang yang cepat copying… ini blog saya sendiri, boleh doung sedikit cerita apa kekuatan saya… hehehe... Iya copying terhadap masalah juga perasaan saya di saat gundah gulana mendera. Ada yang bisa release dalam hitungan hari… tutup buku, selesai sudah. Ada juga yang butuh waktu berhari-hari.... Itu memang butuh latihan…. Hal itu membantu saya dalam membina hubungan dengan orang lain. Seburuk-buruknya pengondisian di luar sana menimpa saya, saya tidak akan larut terlalu lama mengatasinya. Alhamdulillah, Alloh masih sayang sama saya… Selalu dimudahkan semua urusan saya selama ini. Begitu juga orang lain tidak akan merasa bersalah atas apa yang mereka lakukan terhadap saya. Bukan basa-basi, tapi memang release no hurt feeling at all…. Tulus.
Setiap orang memang berbeda. Tetapi ada satu faktor besar kalau kita pengen sukses dan bahagia katanya… Semua bermuara ke ORANG LAIN. Bahkan Marthin Luther King, Jr. sempet bilang begini, "Pertanyaan hidup yang paling bertahan lama dan mendesak adalah: Apa yang Anda lakukan untuk orang lain?". Sekedar punya pergaulan bukanlah jawaban katanya. Yang penting adalah cara membina hubungan dengan orang lain tanpa merusak egonya… Nah bagaimana saya dalam pergaulan saya…? Saya bukan orang yang terlalu suka bercerita banyak hal tentang saya sendiri ketika berinteraksi dengan orang lain… saya lebih suka mendengarkan. Itu kunci utama bagaimana saya bergaul. Karena dari apa yang saya dengar, saya pasti mendapatkan pelajaran. Saya lebih suka memperkuat dan menyetujui apa yang orang sampaikan… dan nantinya mereka akan cerita mengalir dengan sendirinya. Tapi kalau saya ditanya soal saya, saya pasti akan cerita apa adanya… karena pada saat itu dia sudah siap mendengarkan saya bercerita… saya yang menjadi center nya… bukan dia… dan saya harus gunakan radar saya, untuk dapet insight apakah orang ini benar-benar SIAP atau tidak mendengar cerita saya… ngerti kan maksud saya? Sayangnya karena dasarnya manusia itu egois, keterampilan mendengarkan orang lain termasuk langka… mereka selalu ingin menjadi pusat perhatian. Coba saja kita ingat-ingat lagi teman-teman kita… jarang kan yang bisa berperan menjadi seorang pendengar yang baik?? Kalau kita ingat siapa mereka, percaya lah kita maunya dekeet sama mereka terus… ya kan? Hehehe, berbahagialah pendengar yang baik.
Banyak teman bilang, hati-hati kalau bicara sama Evie… semua aib akan terbongkar. Hahahahaha…. Pernah ada pengalaman, atasan saya di kantor lama selalu meminta saya untuk dapetin info soal kondisi seseorang… Baik, karena tujuannya adalah untuk kebaikan… saya coba bangun hubungan dengan orang-orang itu. Yup, akhirnya saya punya gambaran komplit tentang orang itu sehingga kita tidak salah judgment ketika harus mengambil keputusan penting untuk mereka. Balik lagi ke niatnya ya… kalau niatnya baik pasti ujungnya juga baik. Amin. Kenapa hal itu bisa terjadi? Ya dari keterampilan mendengarkan orang lain… Saya bilang keterampilan, karena itu skill khusus dalam aturan negosiasi atau apapun yang berhubungan dengan orang lain setelah perasaan bahwa kita adalah orang yang bisa dipercaya oleh mereka. Bisa dipercaya itu proses tersendiri, tidak bisa dicampuradukkan disini… karena kepercayaan tidak bisa instan. Pasti paham maksud saya kan… ?
Mereka suka pengen tau apa rahasianya bisa seperti itu… Saya cuma jawab dalam bahasa yang sederhana untuk menginspirasi mereka. Baca buku doung… trus praktis berulang-ulang!! Mau tau bukunya apa? Ini nih… Ada dua buku yang paling masuk ke bahasa akal dan hati saya yaitu “The Art of Dealing with People nya Les Giblin” yang mengajarkan seni membina hubungan untuk meraih sukses dan bahagia, sama “25 Ways to Win with People nya John C. Maxwell & Les Parrott” yang banyak mengulas tentang cara-cara membuat orang lain merasa sangat berharga. Both are very recommended books, believe me. Sampai sekarang teman-teman saya masih suka share ma saya, tiba-tiba telepon atau ngajak ketemuan saat mereka ingin berbagi cerita dengan orang lain… Oya, soal teman… teman saya cukup banyak… saya bukan anak gaul yang gaul abis gitu, nggak… biasa aja… tapi gak butuh waktu lama buat saya untuk beradaptasi di setiap lingkungan baru yang saya masuki. Cuma sayangnya saya nggak punya sahabat… orang yang mau berbagi suka dan duka dengan saya… yang kalau saya sedih saya bisa menangis panjang di pelukannya… Yang kalau saya bahagia, they will be happy for me dengan tulus… Pengen kenal orang kayak gitu… Terngiang-ngiang deh, “Sometime I feel like I don’t have a partner… Sometime I fell like mine only friend… quote from Red Hot Chilly Papers… “ kalau perasaan merasa sendiri saja itu datang…
Itu bukan jaminan memang… kalau hanya dibaca tapi tidak diterapkan sehari-hari… ya nol besar hasilnya. Jadi ujung-ujungnya tergantung pada apa kita mau membuka pikiran kita untuk mau menerima pencerahan dari luar?? Kalau mau buka pikiran bisa masuk, kalau masih ditutup aja tuh pikiran … ya gak masuk2 apapun stimulus dari luar…. Semoga kita jadi orang yang OPEN MINDED yaa tremans ….. Amin. Makanya saya suka saranin kalau orang yang susah ditembus ini mau diapain? Coba aja pake orang ketiga… siapa orang lain yang bisa dia dengar… Mungkin dengan orang itu egonya bisa sedikit diturunkan untuk mau terima pencerahan yang inspiratif… hehehe…
Jadi tanpa berlama-lama, saya tidak akan membahas tips begaul itu seperti apa yaa… Semuanya sudah dikupas jelas di dua buku itu… jadi bacalah… Semoga penasaran sama buku-buku itu. Great! Disitu dijelaskan tentang pentingnya senyum misalnya … ya senyumlah pada orang yang kita temui… niscaya orang yang kita lempari senyum akan ikut tersenyum… Percaya lah… proses internalisasi nya gak butuh waktu lama koq. Semua kembali ke mindset nya…
Hal yang paling terpenting dalam berhubungan dengan orang lain adalah mendengar apa yang tidak terucap.
ERS
Abis interview kandidat Brand Manager...